seorang penulis sedang belajar

Halaman

Senin, 11 Februari 2019

Orang Dalam || Humor Cerdas


Orang Dalam
(Humor Cerdas)

Suatu hari ada seorang guru sedang mengajari siswa siswinya di sebuah Sekolah Dasar, Guru ini  bercerita kepada anak didiknya bahwa menjadi guru itu sebuah pekerjaan mulia dan sering mendapatkan kemudahan. Terjadilah percakapan guru tersebut dengan siswa siswinya.

Guru: Saya ini dimana mana enak karna murid murid saya banyak yang berhasil.
Salah seorang siswa menjawab: enak bagaimana pak guru?
Guru: enaklah dimana mana ada orang dalam, jadinya semua saya lakuin itu mudah.
Siswa A: contohnya orang dalam itu bagaimana pak guru?
Guru: saya pernah ditilang oleh polisi tapi saya gak ditahan, karena ada orang dalam, saya juga nih anak anak pernah ke dokter tanpa ngantri ya biasa ada orang dalam lagi, saya juga dulu pernah ngurus ngurus surat seperti KTP,KK itu cepat ketimbang orang lainnn, ya karena apalagi kalau bukan ada orang dalam, jadinya semuanya serba mudah dan hemat ya karena ada orang dalam itu tadi. Makanya kalian nanti harus jadi orang sukses supaya gampang ngurus apa saja karena kalian punya orang dalam

Lalu guru tersebut menanyakan kepada siswa siswinya cita cita apa yang ingin mereka raih.

Guru: oke kalau kayak gitu kalian semua beritaukan kepada saya apa cita cita kalian
Siswa A: cita cita saya menjadi polisi pakk!!
Guru : bagus nak, nanti bisa bantu keluargamu dan pak guru!!
Siswa B: saya mau jadi dokter pakkk!!!
Guru: Wahhh mantap nihh….
Siswa C berteriak dengan lantang menyebutkan cita citanya
Siswa C: saya pak guruuu cita cita saya jadi ORANG DALAM!!!
Guru tersebut kaget dan berkata
Guru: orang dalam bukan cita cita nak…
Siswa C: lah kok bukan cita cita sih pak guru, kan tadi pak guru ceritakan di setiap apa saja pak guru lakukan itu mudah mulai dari polisi,kantoran,dokter semuanya jadi mudah karena orang dalam, makanya mending  langsung jadi orang dalam pak guruuu….



Maksudnya dari cerita tersebut
Jangan bangga terhadap jabatan yang sering kita gunakan untuk melegalkan segala kegiatan hanya untuk kepentingan pribadi.


terimakasih
Share:

Jumat, 08 Februari 2019

Sapaan Orang ATHEIS

Sapaan Orang Ateis

Assalamualaikum semuanya…
         Zaman yang semakin maju membuat manusia semakin canggih dalam berkehidupan.  Tidak luput cara berkomunikasi manusia sekarang semakin canggih, tinggal memodalkan Hanphone + Internet kita bisa menjangkau semuanya . Sesuatu yang jauh akan menjadi dekat dengan penggunaan fitur social media tapi semakin lama cara berkomunikasi di social media semakin aneh dan tidak beradab apalagi kita adalah Negara yang beragama, memiliki norma dan adab dalam berkomunikasi.
        Sebelumnya saya pernah menuliskan artikel di laman facebook saya yang berjudul “ P apa artinya” dalam tulisan itu saya menyinggung cara berkomunikasi di social media dan sekarang saya akan menambahkannya karena masih banyak diantara kita berkomunikasi di social media yang tidak memiliki adab.
       Cara kita berkomunikasi di social media biasanya akan ada yang mengawali  dan awalan dalam komunikasi inilah yang biasanya orang tidak memperhatikan  dan kita telah terbiasa dengan sesuatu yang tidak beradab yaitu mengawali  dalam komunikasi  dengan istilah atau sapaan yang tidak ada manfaat dan nilai komunikasinya ,seperti awalan “P, P, P, P” atau “Oet”. Entah datang dari mana istilah “P” tersebut sehingga dijadikan awalan untuk komunikasi di setiap social media . Awalan tersebut tidak salah tapi tidak etis saja kita gunakan karena kita adalah negara beragama yang semuanya ada adabnya termasuk sapaan atau salam ke sesema.
       Islam memilki salam yang mulia “ Assalamualaikum”  Hindu "Om Swastyastu"  Katolik “Shalom”  Konghucu  "Wei De Dong Tian"  Kristen “Shalom Aleichem b’Shem Ha Mashiach" Budha  Sotthi hotu”.  Semua salam tersebut mengandung doa dan ucapan kedamaian antar sesama. Betapa manfaatnya ucapan salam tersebut kita gunakan ketimbang menggunakan istilah istilah yang tidak ada manfaatnya seperti “P”. Bukan hanya bermanfaat tapi selaku kita orang muslim ketika kita mengucapkan salam kita mendapatkan kebaikan atau pahala, assalamualaikum 10 pahala+warrahmatullahi 20 pahala+ wabarakatuh 30 pahala.
    Sebagian ulama menjelaskan juga bahwa nilai pahala ucapan dengan apa yang dituliskan itu sama saja. Jadi ketika kita menuliskan salam di dalam social media kita akan mendapatkan kebaikan atau pahala ketimbang kita mengucapkan “P” yang tidak ada artinya dan tidak bermanfaat bagi kita.
           Nilai salam sangat tinggi manfaatnya, bahkan rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadits bahwa amalan islam yang paling baik adalah, memberikan makan kepada orang yang membutuhkan dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan orang yang engkau tidak kenali. Jadi salam merupakan amalan yang paling baik dan sekarang sudah mulai ditinggalkan dikarenakan banyak diantara kita menggunakan sapaan yang tidak ada arti, tidak ada manfaat dan sapaan sapaan yang dianggap gaul.
         Salam juga merupakan ucapan kedamain dan ucapan yang membuat saudara kita saling mencintai dengan tulus sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin khatab, 3 hal  yang membuat saudaramu saling mencintai dan salah satunya adalah mengucapkan salam. Saking mulianya salam bahkan sahabat nabi yang bernama  Abdullah bin umar memiliki hobi atau kebiasaan yang sangat unik yaitu  setiap sorenya Abdullah bin umar selalu mengelilingi pasar tapi bukan untuk berniaga melainkan untuk menebarkan salam disetiap orang yang ia jumpai.
     Dari keutamaan dan kemulian salam tersebut, lalu kenapa kita tidak ingin mengucapkannya atau menuliskan dalam setiap awal kita komunikasi dengan teman,kerabat, keluarga atau orang yang kita tidak kenali sekalipun. Tidak rugi dan tidak ada kesulitan kita menuliskan salam ketimbang kita menyampaikan isitilah”P”, hanya beberapa huruf saja itu pasti tidak memberatkan kita semua,bahkan ada juga system keyboard dalam hp kita yang sudah terotomatis hanya menuliskan huruf depan saja sudah ketebak apa yang ingin kita tulis. Jadi bukan karena kesusahan kita menuliskan salam tapi kebiasaan yang harus kita mulai menciptakan disetiap awal kita berkomunikasi dengan siapapun terutama di social media.

    Jadi ayo kita mulai menebarkan salam dan tinggalkan istilah”P” karena semua agama di Indonesia memiliki salam salam yang sangat mulia ketimbang istilah “P’ yang entah dari agama mana istilah tersebut, yang berarti hanya orang orang atheis yang menggunakannya, oleh karena itu ayo kita menebarkan salam dan jadilah Abdullah bin umar masa kini yang menebarkan salam kepada siapapun termasuk dalam social media.
Share:

Sponsor

BTemplates.com

Labels