Jenjang sekolah
adalah tempat dimana kita mengenyam pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai
dengan sekolah menengah atas. Para pelajar akan mengenal kata ektrakurikuler
dan organisasi pada saat mereka bersekolah, yang biasanya mereka akan mulai
mendengar ketika beranjak masuk sekolah menengah pertama(smp). Para pelajar
berhak untuk menentukan pilihannya untuk masuk suatu organisasi atau tidak.
Banyak sekali pilihan organisasi di sekolah,
mulai dari PMR,PRAMUKA, TEATER, dan yang peling ngehits adalah OSIS. Banyak
pelajar yang ingin masuk ke suatu organisasi dan banyak juga pelajar yang tidak
ingin masuk organisasi.
Ada
juga anak yang ingin masuk ke organisasi tetapi tidak bisa, karena ada beberapa
alasan yang menuntutnya untuk tidak
boleh masuk ke organisasi. Contohnya adalah dilarang oleh orang tua dengan
alasan “tidak ada manfaatnya kamu masuk organisasi, buang buang
waktu,tenaga,pikiran mending kamu belajar matematika,fisika,kimia yang lebih
bermanfaat ketimbang organisasi yang gak jelas untuk masa depan!” coletahan
tersebut biasa kita dengar ketika orang tua kita melarang untuk mengikuti
organisasi.
Bukan hanya orang tua tapi sering kali
juga ada guru yang melarang kita untuk ikut berorganisasi dengan alasan” kalian
gak usah ikut organisasi nanti pelajaran kalian terbengkalai dan kalau udah
terbengkalai nanti nilai kalian turun dan juara kalian juga turun” atau ada
juga guru yang tidak menyukai anak anak yang berorganisasi sehingga sering
meninggalkan pelajaran hanya untuk kepentingan organisasi dan guru tersebut
memberi nilai yang rendah terhadap anak anak yang mengikuti organisasi.
Banyaknya pengaruh mulai dari orangtua,guru
terhadap buruknya organisasi membuat anak anak sekarang tidak mau masuk
organisasi. Tidak semunya sih yang tidak masuk organisasi dipengaruhi oleh
orangtua atau guru mereka, ada juga yang memang malas tidak mau masuk
organisasi karena dasarnya tidak ada sifat sosial dalam diri mereka.
Apakah benar alasan dan argumentasi mereka
terhadap organisasi berdampak buruk bagi anak anak?. Sejatinya organisasi
adalah wadah yang dimana terdapat anggota dan ketua untuk mengurusi atau
menyelesaikan suatu permalasahan, sehingga para anggota dituntut untuk
menyelesaikan suatu masalah dengan profesionalisme,detail,dan tepat.
Di dalam organisasi juga, anak anak akan
dilatih untuk memecahkan suatu masalah dan bagaimana mengambil sikap jika
pendapat kita tidak diambil dalam pemecahan suatu masalah sehingga anak anak
terbiasa dalam pengambilan keputusan,bersikap dewasa atau saling menghargai,
juga akan terbiasa berbicara dan mengemukakan pendapat di muka umum. Sehingga
tidak ada namanya rasa minder,tidak percaya diri,malu dan lain lain dalam diri
seorang anak yang berorganisasi.
Anak anak yang memiliki kegiatan diluar pendidikan formal melatihnya dirinya
untuk inisiatif. Inilah sebabnya anak anak memiliki pribadi inisiatif yang
tinggi dan memiliki jiwa sosial serta mereka akan merasa diperlukan dalam
organisasi yang membuat pribadi mereka berguna.
Tuntutan dalam suatu organisasi membuat anak
anak cenderung kreatif, karena kreatifitas akan muncul ketika waktu yang
terdesak atau istilahnya ”the power of
kepepet”. Selain itu, anak anak dalam organisasi belajar memimpin diri
sendiri sehingga ketika mereka bergaul dengan teman temannya, anak yang
berorganisasi akan kelihatan berbeda jiwa leadershipnya dan biasanya akan
menjadi patokan bagi teman temannya yang lain.
Jadi anak anak akan memiliki pribadi yang
lebih baik jika mereka masuk organisasi dan memang pribadi seperti ini, tidak
akan langsung muncul pada saat sekarang
tetapi pribadi pribadi tersebut akan tertanam dalam diri mereka dan akan muncul
di kemudian hari. Biasanya pribadi pribadi tersebut akan lebih berguna di
hadapan publik ketimbang ilmu pendidikan formal yang mereka dapati.
Itulah mengapa
seharusnya anak anak tidak boleh dilarang dalam beroganisasi, tetapi ingat itu
semua akan tertanam dalam diri kalian jika kalian mengikuti organisasi dengan
fokus dan terlibat aktif di dalamnya.
0 komentar:
Posting Komentar